Minggu, 04 Mei 2014

pengaruh jumlah uang beredar terhadap pertumbuhan ekonomi di indonesia


        Untuk menjaga kestabilan nilai mata uang, Bank Indonesia sebagai otoritas moneter diberikan beberapa wewenang dalam melakukan tugasnya. Dengan merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter untuk mengendalikan uang beredar dan suku bunga dalam perekonomian agar dapat mendukung pencapaian tujuan kestabilan nilai uang tidak boleh dilakukan secara fleksibel.  Hal ini akan mempersulit dan menyebabkan aktivitas ekonomi menjadi terkendala dan lesu jika Bank Indonesia terlalu intervensi dalam hal pengendalian jumlah uang beredar. Sebaliknya, pengendalian uang beredar dan suku bunga tidak boleh terlalu longgar karena akan menyebabkan tidak terpeliharanya kestabilan nilai uang, yang akan mendorong merosotnya kepercayaan masyarakat dan mempersulit perencanaan bisnis para pengusaha. Hasil analisa dan pemantauan yang dilakukan oleh bank sentral kemudian akan digunakan dalam melaksanakan kebijakan moneternya baik melalui pengendalian jumlah uang beredar dan suku bunga.
         Jumlah uang beredar, suku bunga dan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 1970 – 2002, menemukan bahwa jumlah uang beredar (M2) memiliki hubungan dengan tingkat bunga (i) dan pertumbuhan ekonomi (PDB) memiliki hubungan dengan jumlah uang beredar (M2) secara signifikan.
         Terdapat hubungan jangka panjang yang stabil antara kebijakan pemerintah dan pertumbuhan ekonomi. Dalam jangka pendek, jumlah uang beredar dan kredit sebagai variabel moneter memiliki hubungan jangka pendek dengan pertumbuhan ekonomi. Hal ini berarti dalam periode yang sama, jumlah uang beredar akan berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi.

daftar pustaka :
http://bantaitugas.wordpress.com/2013/03/31/pengaruh-tingkat-suku-bunga-jumlah-uang-yang-beredar-dan-inflasi-terhadap-pertumbuhan-ekonomi/

Sabtu, 03 Mei 2014

pertumbuhan ekonomi di indonesia


Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2013
Nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia atas dasar harga konstan 2000 pada tahun
2013 mencapai Rp2.770,3 triliun, naik Rp151,4 triliun dibandingkan tahun 2012 (Rp2.618,9 triliun).
Bila dilihat berdasarkan harga berlaku, PDB tahun 2013 naik sebesar Rp854,6 triliun, yaitu dari
Rp8.229,4 triliun pada tahun 2012 menjadi sebesar Rp9.084,0 triliun pada tahun 2013.
Tabel 1
Nilai PDB Menurut Lapangan Usaha Tahun 2011−2013,
Laju Pertumbuhan dan Sumber Pertumbuhan Tahun 2013
Lapangan Usaha
Atas Dasar
Harga Berlaku
(triliun Rupiah)
 Atas Dasar Laju Sumber
Harga Konstan 2000 Pertumbuhan Pertumbuhan
(triliun Rupiah) 2013 2013
2011 2012 2013 2011 2012 2013 (persen) (persen)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1. Pertanian, Peternakan,
Kehutanan, dan Perikanan
1 091,4 1 193,5 1 311,0  315,0 328,3 339,9 3,54 0,45
2. Pertambangan dan Penggalian 877,0 970,8 1 020,8  190,1 193,1 195,7 1,34 0,10
3. Industri Pengolahan 1 806,1 1 972,5 2 152,6  633,8 670,2 707,5 5,56 1,42
4. Listrik, Gas dan Air Bersih 55,9 62,2 70,1  18,9 20,1 21,2 5,58 0,04
5. Konstruksi 753,6 844,1 907,3  159,1 170,9 182,1 6,57 0,43
6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 1 023,7 1 148,7 1 301,5  437,5 473,1 501,2 5,93 1,07
7. Pengangkutan dan Komunikasi 491,3 549,1 636,9  241,3 265,4 292,4 10,19 1,03
8. Keuangan, Real Estat,  dan Jasa
Perusahaan
535,2 598,5 683,0  236,2 253,0 272,1 7,56 0,73
9. Jasa-jasa 785,0 890,0 1 000,8  232,7 244,8 258,2 5,46 0,51
              
Produk Domestik Bruto (PDB) 7 419,2 8 229,4 9 084,0  2 464,6 2 618,9 2 770,3 5,78 5,78
PDB Tanpa Migas
6 795,9 7 588,3 8 416,0 2 322,7 2 481,8 2 637,0 6,25 -
Perekonomian Indonesia pada tahun 2013 tumbuh sebesar 5,78 persen dibanding tahun 2012,
dimana semua sektor ekonomi mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada
Sektor Pengangkutan dan Komunikasi yang mencapai 10,19 persen, diikuti oleh Sektor Keuangan,
Real Estat, dan Jasa Perusahaan 7,56 persen, Sektor Konstruksi 6,57 persen, Sektor Perdagangan,
Hotel dan Restoran 5,93 persen, Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih 5,58 persen, Sektor Industri
Pengolahan 5,56 persen, Sektor Jasa-jasa 5,46 persen, Sektor Pertanian 3,54 persen, dan Sektor
Pertambangan dan Penggalian 1,34 persen. Pertumbuhan PDB tanpa migas pada tahun 2013
mencapai 6,25 persen yang berarti lebih tinggi dari pertumbuhan PDB.
Sektor Industri Pengolahan memberikan kontribusi terbesar terhadap total pertumbuhan
PDB, dengan sumber pertumbuhan sebesar 1,42 persen. Selanjutnya diikuti oleh Sektor
Perdagangan, Hotel dan Restoran, dan Sektor Pengangkutan dan Komunikasi yang memberikan
sumber pertumbuhan masing-masing 1,07 persen dan 1,03 persen (Tabel 1)


daftar pustaka :
http://www.bps.go.id/brs_file/pdb_05feb14.pdf