Sabtu, 11 Mei 2013

TEORI ORGANISASI UMUM 2


TEORI ORGANISASI UMUM 2

ug.jpg

1. ADIRZA PRAHASTA
2. BURHANUDDIN ASHARI                   (11111562)
3. DWI ARDIANTI                          (12111225)
4. HARDI                                         (18111525)
5. MILA FEBRIANA MEGAWATI (14111488)
6. NURUL AMALIA SOLIHA         (15111382)
6. RIFIANDIKA ARIEF                             (16111175)
7. STEVEN ARI FEBRIANDI                   (16111901)
KELAS : 2KA19

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia yang telah diberikan, kami dapat menyusun Tugas Makalah Teori Organisasi Umum2.
Kritik dan saran kami harapkan dari pembaca, khususnya kepada dosen yang membimbing kami, demi kesempurnaannya tugas makalah yang akan datang.
Semoga makalah ini bermanfaaat bagi para pembaca, dan diharapkan mereka dapat lebih mengetahui dan memahami tentang perilaku konsumen.

Amin ya Rabbal ‘alamin.    





Depok, 22 Maret 2013


Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................................................3-5
I.1. LATAR BELAKANG .....................................................................................................................3
I.2. RUMUSANMASALAH ……………………………………………………………………………… 4
I.3. TUJUAN PENULISAN ……………………………………………………………………………… 5
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................................................6-15
            II.1 ISI …………………………………………………………………………………………………………6-12
            II.2 STUDI KASUS ………………………………………………………………………………………..13-15
BAB III PENUTUP …………………………………………………………………………………………….........16-17
III.1. KESIMPULAN ……………………………………………………………………………………..16
III.2. SARAN ………………………………………………………………………………………………..17
BAB IV DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………………….....18
PENUTUP...........................................................................................................................................................19

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
                Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan denga pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.  
Dalam mengenal konsumen kita perlu mempelajari perilaku konsumen sebagai perwujudan dari seluruh aktivitas jiwa manusia itu sendiri. Suatu metode didefinisikan sebagai suatu wakil realitias yang di sederhanakan. Model perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai suatu sekema atau kerangka kerja yang di sederhanakan untuk menggambarkan aktivitas-aktivitas konsumen. Model perilaku konsumen dapat pula diartikan sebagai kerangka kerja atau suatu yang mewakili apa yang di yakinkan konsumen dalam mengambil keputusan membeli.

1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang ada, maka dikemukakan perumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah pengertian dari perilaku konsumen ?
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku konsumen ?
3. Bagaimanakah pendekatan perilaku konsumen ?
4. Bagaimanakah perilaku konsumen Indonesia ?

1.3  Tujuan Penulisan        
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai, adalah:
1.  Untuk memenuhi tugas Teori Organisasi Umum 2
2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku konsumen
3. Untuk mengetahui teori dari perilaku konsumen

 BAB II
PEMBAHASAN
II.1 ISI
2.1 Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Konsumen adalah seseorang yang menggunakan barang atau jasa. Konsumen diasumsikan memiliki informasi atau pengetahuan yang sempurna berkaitan dengan keputusan konsumsinya. Mereka tahu persis kualitas barang, kapasitas produksi, teknologi yang digunakan dan harga barang di pasar. Mereka mampu memprediksi julah penerimaan untuk suatu periode konsumsi. Berikut ini adalah wujud dari konsumen
Menurut Engel (dalam Mangkunegara, 2002) mengemukakan bahwa perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai tindakan-tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang-barang jasa ekonomis termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut. Loudon dan Bitta (1984) mendefinisikan perilaku konsumen yaitu sebagai proses pengambilan keputusan dan aktivitas individu secara fisik yang dilibatkan dalam mengevaluasi, memperoleh, mempergunakan barang-barang dan jasa. Menurut Peter dan Oslo (dalam Rangkuti, 2002) menyatakan bahwa perilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku dan kejadian di sekitar kita dimana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka.
Gerald Zaltman dan Melanie Wallendorf menjelaskan bahwa perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan proses dan hubungan sosial yang dilakukan oleh individu, kelompok dan oraganisasi dalam mendapatkan, menggunakan sesuatu produk sebagai suatu akibat dari pengalamannya dengan produk, pelayanan dan sumber-sumber lainnya
2.2 Dua wujud konsumen 
1. Personal Consumer : konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk penggunaannya sendiri. 
2. Organizational Consumer : konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dan menjalankan organisasi tersebut.
2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
2.3.1 Faktor Sosial
a. Group
Sikap dan perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak grup-grup kecil. Kelompok dimana orang tersebut berada yang mempunyai pengaruh langsung disebut membership group. Membership group terdiri dari dua, meliputi primary groups (keluarga, teman, tetangga, dan rekan kerja) dan secondary groups yang lebih formal dan memiliki interaksi rutin yang sedikit (kelompok keagamaan, perkumpulan profesional dan serikat dagang). (Kotler, Bowen, Makens, 2003, pp. 203-204).
b. Family Influence
Keluarga memberikan pengaruh yang besar dalam perilaku pembelian. Para pelaku pasar telah memeriksa peran dan pengaruh suami, istri, dan anak dalam pembelian produk dan servis yang berbeda. Anak-anak sebagai contoh, memberikan pengaruh yang besar dalam keputusan yang melibatkan restoran fast food. (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.204).
c. Roles and Status
Seseorang memiliki beberapa kelompok seperti keluarga, perkumpulan-perkumpulan, organisasi. Sebuah role terdiri dari aktivitas yang diharapkan pada seseorang untuk dilakukan sesuai dengan orang-orang di sekitarnya. Tiap peran membawa sebuah status yang merefleksikan penghargaan umum yang diberikan oleh masyarakat (Kotler, Amstrong, 2006, p.135).
2.3.2 Faktor Personal
a. Economic Situation
Keadaan ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan produk, contohnya rolex diposisikan konsumen kelas atas sedangkan timex dimaksudkan untuk konsumen menengah. Situasi ekonomi seseorang amat sangat mempengaruhi pemilihan produk dan keputusan pembelian pada suatu produk tertentu (Kotler, Amstrong, 2006, p.137).
b. Lifestyle
Pola kehidupan seseorang yang diekspresikan dalam aktivitas, ketertarikan, dan opini orang tersebut. Orang-orang yang datang dari kebudayaan, kelas sosial, dan pekerjaan yang sama mungkin saja mempunyai gaya hidup yang berbeda (Kotler, Amstrong, 2006, p.138)
c. Personality and Self Concept
Personality adalah karakteristik unik dari psikologi yang memimpin kepada kestabilan dan respon terus menerus terhadap lingkungan orang itu sendiri, contohnya orang yang percaya diri, dominan, suka bersosialisasi, otonomi, defensif, mudah beradaptasi, agresif (Kotler, Amstrong, 2006, p.140). Tiap orang memiliki gambaran diri yang kompleks, dan perilaku seseorang cenderung konsisten dengan konsep diri tersebut (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.212).
d. Age and Life Cycle Stage
Orang-orang merubah barang dan jasa yang dibeli seiring dengan siklus kehidupannya. Rasa makanan, baju-baju, perabot, dan rekreasi seringkali berhubungan dengan umur, membeli juga dibentuk oleh family life cycle. Faktor-faktor penting yang berhubungan dengan umur sering diperhatikan oleh para pelaku pasar. Ini mungkin dikarenakan oleh perbedaan yang besar dalam umur antara orang-orang yang menentukan strategi marketing dan orang-orang yang membeli produk atau servis. (Kotler, Bowen, Makens, 2003, pp.205-206)
e. Occupation
Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibeli. Contohnya, pekerja konstruksi sering membeli makan siang dari catering yang datang ke tempat kerja. Bisnis eksekutif, membeli makan siang dari full service restoran, sedangkan pekerja kantor membawa makan siangnya dari rumah atau membeli dari restoran cepat saji terdekat (Kotler, Bowen,Makens, 2003, p. 207).
2.3.3 Faktor Psychological
a. Motivation
Kebutuhan yang mendesak untuk mengarahkan seseorang untuk mencari kepuasan dari kebutuhan. Berdasarkan teori Maslow, seseorang dikendalikan oleh suatu kebutuhan pada suatu waktu. Kebutuhan manusia diatur menurut sebuah hierarki, dari yang paling mendesak sampai paling tidak mendesak (kebutuhan psikologikal, keamanan, sosial, harga diri, pengaktualisasian diri). Ketika kebutuhan yang paling mendesak itu sudah terpuaskan, kebutuhan tersebut berhenti menjadi motivator, dan orang tersebut akan kemudian mencoba untuk memuaskan kebutuhan paling penting berikutnya (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.214).
b. Perception
Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengorganisasi, dan menerjemahkan informasi untuk membentuk sebuah gambaran yang berarti dari dunia. Orang dapat membentuk berbagai macam persepsi yang berbeda dari rangsangan yang sama (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.215).
c. Learning
Pembelajaran adalah suatu proses, yang selalu berkembang dan berubah sebagai hasil dari informasi terbaru yang diterima (mungkin didapatkan dari membaca, diskusi, observasi, berpikir) atau dari pengalaman sesungguhnya, baik informasi terbaru yang diterima maupun pengalaman pribadi bertindak sebagai feedback bagi individu dan menyediakan dasar bagi perilaku masa depan dalam situasi yang sama (Schiffman, Kanuk, 2004, p.207)
d. Beliefs and Attitude
Beliefs adalah pemikiran deskriptif bahwa seseorang mempercayai sesuatu. Beliefs dapat didasarkan pada pengetahuan asli, opini, dan iman (Kotler, Amstrong, 2006, p.144). Sedangkan attitudes adalah evaluasi, perasaan suka atau tidak suka, dan kecenderungan yang relatif konsisten dari seseorang pada sebuah obyek atau ide (Kotler, Amstrong, 2006, p.145).
2.3.4 Faktor Cultural
Nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku yang dipelajari seseorang melalui keluarga dan lembaga penting lainnya (Kotler, Amstrong, 2006, p.129). Penentu paling dasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Culture, mengkompromikan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku yang dipelajari seseorang secara terus-menerus dalam sebuah lingkungan. (Kotler, Bowen, Makens, 2003, pp.201-202).
a. Subculture
Sekelompok orang yang berbagi sistem nilai berdasarkan persamaan pengalaman hidup dan keadaan, seperti kebangsaan, agama, dan daerah (Kotler, Amstrong, 2006, p.130). Meskipun konsumen pada negara yang berbeda mempunyai suatu kesamaan, nilai, sikap, dan perilakunya seringkali berbeda secara dramatis. (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.202).
b. Social Class
Pengelompokkan individu berdasarkan kesamaan nilai, minat, dan perilaku. Kelompok sosial tidak hanya ditentukan oleh satu faktor saja misalnya pendapatan, tetapi ditentukan juga oleh pekerjaan, pendidikan, kekayaan, dan lainnya (Kotler, Amstrong, 2006, p.132).


2.3.5 Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian menurut Schiffman, Kanuk (2004, p.547) adalah pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan keputusan pembelian, artinya bahwa seseorang dapat membuat keputusan, haruslah tersedia beberapa alternatif pilihan. Keputusan untuk membeli dapat mengarah kepada bagaimana proses dalam pengambilan keputusan tersebut itu dilakukan. Bentuk proses pengambilan keputusan tersebut dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Fully Planned Purchase, baik produk dan merek sudah dipilih sebelumnya. Biasanya terjadi ketika keterlibatan dengan produk tinggi (barang otomotif) namun bisa juga terjadi dengan keterlibatan pembelian yang rendah (kebutuhan rumah tangga). Planned purchase dapat dialihkan dengan taktik marketing misalnya pengurangan harga, kupon, atau aktivitas promosi lainnya.
2. Partially Planned Purchase, bermaksud untuk membeli produk yang sudah ada tetapi pemilihan merek ditunda sampai saat pembelajaran. Keputusan akhir dapat dipengaruhi oleh discount harga, atau display produk.
3. Unplanned Purchase, baik produk dan merek dipilih di tempat pembelian. Konsumen sering memanfaatkan katalog dan produk pajangan sebagai pengganti daftar belanja. Dengan kata lain, sebuah pajangan dapat mengingatkan sesorang akan kebutuhan dan memicu pembelian (Engel, F. James, et.al , 2001, pp.127-128)
2.4 Pendekatan Perilaku Konsumen
Pendekatan perilaku konsumen terbagi dua yaitu:
1.      Teori Kardinal ( Cardinal Theory)
Teori Kardinal menyatakan bahwa kegunaan dapat dihitung secara nominal,sebagaimana kita menghitung berat dengan gram atau kilogram,panjang dengan centimeter atau meter. Sedangkan satuan ukuran kegunaan (utility) adalah util. Keputusan untuk mengkonsumsi suatu barang berdasarkan perbandingan antara manfaat yang diperoleh dengan biaya yang harus dikeluarkan. Nilai kegunaan yang diperoleh dari konsumsi disebut utilitas total (TU). Tambahan kegunaan dari penambahan suatu unit barang yang dikonsumsi disebut utilitas marjinal (MU). Total uang yang harus dikeluarkan untuk konsumsi adalah jumlah unit barang dikalikan harga per unit.
2. Teori Ordinal ( Ordinal Theory )
a. Kurva Indiferensi ( Indiference Curve )
Menurut Teori Ordinal, kegunaan tidak dapat dihitung tetapi hanya dapat dibandingkan, sebagaimana kita menilai kecantikan atau kepandaian seseorang. Untuk menjelaskan pendapatnya, Teori Ordinal menggunakan kurva indiferensi (indiferensi curve). Kurva indiferensi adalah kurva yang menunjukkan berbagai kombinasi konsumsi dua macam barang yang memberika tingkat kepuasan yang sama bagi seorang konsumen.
b. Kurva Garis Anggaran ( Budget Line Curve )
Garis Anggaran (budget line) adalah kurva yang menunjukkan kombinasi konsumsi dua macam barang yang membutuhkan biaya (anggaran) yang sama besar.
c. Perubahan Harga Barang dan Pendapatan
Perubahan harga dan pendapatan akan mempengaruhi daya beli, diukur dari besar luas bidang segi tiga yang dibatasi kurva garis anggaran. Bila luas bidang segitiga makin luas,maka daya beli meningkat,begitu juga sebaliknya.
2.5  Perilaku Konsumen Indonesia
Menurut Handi Irawan perilaku konsumen Indonesia dikategorikan menjadi sepuluh, yaitu:
1. Berpikir jangka pendek (short term perspective), ternyata sebagian besar konsumen Indonesia hanya berpikir jangka pendek dan sulit untuk diajak berpikir jangka panjang, salah satu cirinya adalah dengan mencari yang serba instant.
2. Tidak terencana (dominated by unplanned behavior). Hal ini tercermin pada kebiasaan impulse buying, yaitu membeli produk yang kelihatannya menarik (tanpa perencanaan sebelumnya).
3 Suka berkumpul. Masyarakat Indonesia mempunyai kebiasaan suka berkumpul (sosialisasi). Salah satu indikator terkini adalah situs social networking seperti Facebook dan Twitter sangat diminati dan digunakan secara luas di Indonesia.
4. Gagap teknologi (not adaptive to high technology). Sebagian besar konsumen Indonesia tidak begitu menguasai teknologi tinggi. Hanya sebatas pengguna biasa dan hanya menggunakan fitur yang umum digunakan kebanyakan pengguna lain.
5. Berorientasi pada konteks (context, not content oriented). Konsumen kita cenderung menilai dan memilih sesuatu dari tampilan luarnya. Dengan begitu,konteks-konteks yang meliputi suatu hal justru lebih menarik ketimbang hal itu  sendiri.
6. Suka buatan Luar Negeri (receptive to COO effect). Sebagian konsumen Indonesia juga lebih menyukai produk luar negeri daripada produk dalam negeri, karna bias dibilang kualitasnya juga lebih bagus dibanding produk di Indonesia
7. Beragama(religious). Konsumen Indonesia sangat peduli terhadap isu agama. Inilah salah satu karakter khas konsumen Indonesia yang percaya pada ajaran agamanya. Konsumen akan lebih percaya jika perkataan itu dikemukakan oleh seorang tokoh agama, ulama atau pendeta. Konsumen juga suka dengan produk yang mengusung symbol-simbol agama.
8. Gengsi (putting prestige as important motive). Konsumen Indonesia amat getol dengan gengsi. Banyak yang ingin cepat naik “status” walau belum waktunya. Saking pentingnya urusan gengsi ini, mobil-mobil mewah pun tetap laris terjual di negeri kita pada saat krisis ekonomi sekalipun. Menurut Handi Irawan D, ada tiga budaya yang menyebabkan
gengsi. Konsumen Indonesia suka bersosialisasi sehingga mendorong orang untuk pamer. Budaya feodal yang masih melekat sehingga menciptakan kelas-kelas sosial dan akhirnya terjadi “pemberontakan” untuk cepat naik kelas. Masyarakat kita mengukur kesuksesan dengn materi dan jabatan sehingga mendorong untuk saling pamer.
9. Budaya lokal (strong in subculture). Sekalipun konsumen Indonesia gengsi dan menyukai produk luar negeri, namun  unsur fanatisme kedaerahan-nya ternyata cukup tinggi. Ini bukan berarti bertentangan dengan hukum perilaku yang lain.
10. Kurang peduli lingkungan (low consciousness towards environment). Salah satu karakter konsumen Indonesia yang unik adalah kekurangpedulian mereka terhadap isu lingkungan. Tetapi jika melihat prospek kedepan kepedulian konsumen terhadap lingkungan akan semakin meningkat, terutama mereka yang tinggal di perkotaan begitu pula dengan kalangan menengah atas relatif lebih mudah paham dengan isu lingkungan. Lagi pula mereka pun memiliki daya beli terhadap harga premium sehingga akan lebih mudah memasarkan produk dengan tema ramah lingkungan terhadap mereka.
2.6 Proses Pengambilan Keputusan pembelian
Sebelum dan sesudah melakukan pembelian, seorang konsumen akan melakukan sejumlah proses yang mendasari pengambilan keputusan, yakni :
1. Pengenalan masalah (problem recognition). Konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul, konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli.
 2. Pencarian informasi (information source). Setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui pencarian informasi. Proses pencarian informasi dapat berasal dari dalam memori (internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal).
3. Mengevaluasi alternatif (alternative evaluation). Setelah konsumen mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya.
4. Keputusan pembelian (purchase decision). Setelah konsumen mengevaluasi beberapa  alternative strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian. Terkadang waktuyang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.
5. Evaluasi pasca-pembelian (post-purchase evaluation) merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelah membeli produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya. Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen.  Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan akan merek produk tersebut pada masa depan. Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan permintaan konsumen pada masa depan.
2.7 Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Terdapat lima faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian:
1. Motivasi (motivation) merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
2. Persepsi (perception) merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan penalamannya terhadap rangsangan tersebut. 
3. Pembentukan sikap (attitude formation) merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka/tidak suka seseorang akan suatu hal.
4. Integrasi (integration) merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan. Integrasi merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli produk tersebut.

 BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari keunggulan dan kelemahan tersebut saya pribadi lebih memilih berbelanja online pada toko online yang sudah direkomendasikan oleh teman-teman saya. Sehingga kerugian atau resiko adanya penipuan bisa dihindari. Maka, rekomendasi inilah yang sebetulnya harus dikelola dengan baik jika para pemilik toko online jeli. Karena rekomendasi adalah marketing yang paling efektif terutama dalam bisnis online.
Dari belanja online saya pun jadi ikut-ikutan berjualan online meskipun hanya sebatas menggunakan forum jual beli. Bahkan tidak sedikit yang menuai kesuksesan karena kemudahan berbelanja secara online menjadi kemudahan berdagang secara online. Toko online tidak perlu ditunggui bahkan tidak perlu mempekerjakan karyawan untuk menjaganya. Bukan tidak mungkin seorang pembeli online berubah menjadi pengusaha online. Dibalik itu semua, jual beli online bisa mendorong lahirnya pengusaha-pengusaha muda.
Dimasa-masa yang akan datang dimana proses keamanan berbelanja online semakin baik dan ketat tentu saja pembeli akan merasa nyaman dan merasa dimudahkan untuk melakukan belanja secara online. Yang perlu disiapkan adalah sistem yang baik agar bisa melindungi pembeli maupun penjual.

B. SARAN
Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca dan utamanya kawan-kawan harus lebih hati-hati dalam melakukan pembelian secara online.  


 BAB IV
DAFTAR PUSTAKA






Resume : Uang, Bank dan Penciptaan Uang

Uang didefinisikan sebagai alat tukar yang dapat diterima secara umum, namun berdasarkan ilmu ekonomi modern bahwa uang didefinisikan alat pembayaran yang sah untuk pembelian barang dan jasa serta kekayaan berharga lainnya.

Jenis-Jenis uang :
1. Uang kartal, terdiri dari uang logam dan uang kertas yakni sebagai alat pembayaran yang sah dalam transaksi jualbeli sehari-hari.
Namun uang kartal terbagi menjadi 2 yaitu :
- Uang Negara yaitu uang yang dikeluarkan oleh pemerintah yang terbuat dari kertas, namun sejak berlakunya UU No. 13 tahun 1968 uang negara dihentikan peredarannya dan digantikan dengan uang bank.
- Uang Bank yaitu uang yang dikeluarkan bank sentral berupa uang logam dan uang kertas.

Jenis uang kartal :
a. Uang logam, biasanya terbuat dari emas atau perak yang memiliki syarat uang yang efesien. Uang logam memiliki nilai yaitu Nilai intrinsik, Nilai nominal, dan Nilai tukar.

b. Uang kertas, uang yang terbuat dari kertas dengan cap dan gambar tertentu. Uang kertas hanya memiliki dua macam nilai yaitu nilai nominal dan nilai tukar.

c. Uang giral, alat tukar yang sangat mudah, praktis dan aman yang dapat digunakan sewaktu-waktu sebagai alat pembayaran, dapat berupa cek, giro, atau telegrafic transfer.

d. Uang kuasi,  yakni surat-surat berharga yang dapat dijadikan sebagai alat pembayaran, terdiri atas deposito berjangka dan tabungan maupun rekening valuta asing milik swasta domestik.

Bank didefinisikan sebuah lembaga keuangan yang didirikan dan memiliki wewenang untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, ataupun banknote. Dalam arti lain bank juga merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat serta menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk lainnya dengan tujuan meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Bank terbagi 2 yaitu :
1. Bank sentral adalah institusi yang bertanggungjawab untuk menjaga kestabilitas harga atau nilai mata uang dalam suatu negara.

2. Bank umum adalah lembaga keuangan yang menawarkan suatu layanan produk atau jasa kepada masyarakat yang bertujuan menghimpun dana kepada masyarakat dalam berbagai bentuk pembayaran yang sah.

Pencipataan Uang adalah proses pembentukan atau pembuatan uang baru. Ada pencetakan uang kertas atau uang logam, pengadaan pinjaman atau utang dan kebijakan pelonggaran kuantitatif.

opini

 Saya sangat termotivasi dengan apa yang di katakan dosen softskill saat ini, yaitu ibu Ira. Apa yang dikatakan beliau sangat membangun diri saya. Baru kali ini saya mendapatkan dosen yang cara berbicara dan berfikirnya real,sesuai apa yang kita inginkan dan kita capai. Mengajarnya pun tidak muluk - muluk , selalu to the point , jadi terima kasih untuk bu Ira. saya mohon Maaf jika saya memiliki salah yang tidak berkenan di hati ibu.
Selalu semangat bu mengajar, tetap seperti ini. Karena orang seperti ibu yang dibutuhkan pada zaman ini , yang dapat merubah cara pandang mahasiswa, agar tidak menjadi generasi negara berkembang, tetapi merubahnya menjadi generasi negara maju.

resume kelompok 1 : penentuan harga , permintaan dan penwaran

Penentuan harga adalah salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena harga mentukan seberapa besar keuntungan yang akan di peroleh perusahaan dari penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa.

Permintaan adalah jumlah barang atau komoditi yang diminta oleh pembeli untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sosial dalam suatu pasar ekonomi.

Hukum permintaan adalah semakin tinggi harga suatu barang , semakin sedikit juga jumlah barang yang diminta dan sebaliknya semakin rendah harga suatu barang semakin banyak jumlah barang yang dimintanya. Adanya kenaikan permintaan menyebabkan kenaikan harga pada barang maupun kuantitas barang. Penurunan permintaan akan menyebabkan penurunan harga barang maupun kuantitas barang.

Penawaran adalah jumlah barang atau komoditi yang akan di produksi dan ditawarkan untuk dijual dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat sosial dalam suatu pasar ekonomi.

Hukum penawaran adalah semakin tunggi harga suatu barang, maka semakin banyak barang yang ditawarkan oleh para penjual dan sebaliknya semakin rendah harga suatu barang. semakin sedikit jumlah barang yang ditwarkan. kenaikan harga penawaran akan menyebabkan penurunan harga barang dan menyebabkan kenaikan harga barang dan menyebabkan penurunan kuantitas barang.

Tanggapannya :

Pada waktu presentasi kelompok 1 pada studi kasusnya mereka membahas tentang kenaikan harga bawang di Indonesia . Memang se sebenarnya saat ini harga bawang menjulang tinggi dan pada konsumen seperti ibu - ibu yang membelinya juga hitung - hitungkan, padahal masih banyak warga miskin yang membutuhkan, tetapi harga tetap dinaikan.

Resume : Perilaku Produsen


Perilaku Produsen :
Yang dimaksud dengan teori produksi adalah teori yang menjelaskan hubungan antara tingkat produksi dengan jumlah faktor-faktor produksi dan hasil penjualan outputnya.
Di dalam menganalisis teori produksi, kita mengenal 2 hal:
produksi jangka pendek, yaitu bila sebagian faktor .Seorang produsen atau pengusaha dalam melakukan proses produksi untuk mencapai tujuannya harus menentukan dua macam keputusan:
- berapa output yang harus diproduksikan
- berapa dan dalam kombinasi bagaimana faktor-faktor produksi (input) dipergunakan.
Untuk menyederhanakan pembahasan secara teoritis, dalam menentukan keputusan tersebut digunakan dua asumsi dasar:
1. bahwa produsen atau pengusaha selalu berusaha mencapai keuntungan yang maksimum
2. bahwa produsen atau pengusaha beroperasi dalam pasar persaingan sempurna.
Dalam teori ekonomi, setiap proses produksi mempunyai landasan teknis yang disebut fungsi produksi. Fungsi produksi adalah suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan hubungan fisik atau teknis antara jumlah faktor-faktor produksi yang dipergunakan dengan jumlah produk yang dihasilkan per satuan waktu, tanpa memperhatikan harga-harga, baik harga faktor-faktor produksi maupun harga produk. Secara matematis fungsi produksi tersebut dapat dinyatakan:
Y = f (X1, X2, X3, ……….., Xn)
dimana Y = tingkat produksi (output) yang dihasilkan dan X1, X2, X3, ……, Xn adalah berbagai faktor produksi (input) yang digunakan. Fungsi ini masih bersifat umum, hanya biasa menjelaskan bahwa produk yang dihasilkan tergantung dari faktor-faktor produksi yang dipergunakan, tetapi belum bias memberikan penjelasan kuantitatif mengenai hubungan antara produk dan faktor-faktor produksi tersebut. Untuk dapat memberikan penjelasan kuantitatif, fungsi produksi tersebut harus dinyatakan dalam bentuknya yang spesifik, seperti misalnya:
a) Y = a + bX ( fungsi linier)
b) Y = a + bX – cX2 ( fungsi kuadratis)
c) Y = aX1bX2cX3d ( fungsi Cobb-Douglas), dan lain-lain.
Dalam teori ekonomi, fungsi produksi diasumsikan tunduk pada suatu hukum yang disebut :
The Law of Diminishing Returns (Hukum Kenaikan Hasil Berkurang).
Hukum ini menyatakan bahwa apabila penggunaan satu macam input ditambah sedang input-input yang lain tetap maka tambahan output yang dihasilkan dari setiap tambahansatu unit input yang ditambahkan tadi mula-mula naik, tetapi kemudian seterusnya menurun jika input tersebut terus ditambahkan.
Faktor keberhasilan pengusaha yaitu :
- Perencanaan
- Pengorganisasian
- Pengarahan
- Pengarahan

Keputusan yang harus diambil oleh pengusaha secara teoritis yaitu :
- Produsen atau pengusaha selalu berusaha mendapatkan keuntungan yang maksimal.
- Produsen atau pengusaha beroperasi pada pasar persaingan sempurna. 

Faktor produksi asli :
a. Sumber daya alam, yakni air, tanah, udara, matahari, hewan, tumbuhan dan lainnya.
b. Sumber daya manusia, yakni tenaga kerja terdidik, terlatih, dan tidak terdidik dan terlatih.

Faktor produksi turunan :
a. Memiliki keahlian atau skill.

Tujuan produksi :
- Memproduksi barang sesuai kebutuhan konsumen.
- Mendapatkan keuntungan yang maksimal.
- Memaksimalkan sumber daya yang tersedia.
- Meminimalkan biaya produksi serta memaksimalkan hasil produksi.
- Mencari tambahan untuk modal. 

Resume : Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen adalah pihak yang membeli atau pihak yang menggunakan barang dan jasa, konsumen merupakan pembahasan penting dalam manajemen pemasaran, konsumen tersebut dapat diartikan sebagai interaksi dinamis antara perilaku dan lingkungan.
Ada 4 macam factor perilaku konsumen yaitu :
 a. Faktor Pribadi   b. Faktor Psikologi   c. Faktor Budaya   d. Faktor Sosial

kesimpulan dari kelompok 6 , kenapa faktor budaya lebih luas cakupannya dari pada faktor yang lainnya ?
jawab :
karena faktor budaya lah yang dapat menarik masyarakat yang mendapatkan budaya baru dari luar, sehingga membuat mereka merasa lain dari yang lain, sehingga masyarakat cenderung pada perilaku konsumen yang sebenernya barang yang dibeli tidak terlalu dibutuhkan sekali tetapi sekedar untuk menunjukkan kepada orang lain.

kematangan juara


pengertian kematangan juara pada prinsipnya ialah kematangan pengetrapan penguasaan fisik , teknik , taktik dan strategi pemain dalam pertandingan - pertandingan dengan prestasi optimum yang tetap , meskipun menghadapi segala macam situasi kondisi yang berbeda - beda lingkungan , lawan , tempat , alat , dan fasilitas . Tanda - tanda kematangan juara adalah :

  1. sanggup mengatasi frustasi , kedongkolan perasaan dan lain - lain
  2. keselarasan dalam pengetrapan fisik , teknik, taktik, strategi dan sosial dalam bertanding
  3. mudah menyesuaikan diri dan pengendalian emosi serta cepat mengatasi tekanan psikis dan tidak mudah terkena guncangan psikologis

Jumat, 10 Mei 2013

Usaha - usaha pembinaan Mental

     Sesuai dengan kriteria yang telah diutarakan dimuka dan sebenarnya masih banyak lagi yang lain , maka dapatlah kita mengadakan suatu usaha estimasi terhadap pembinaan  serta peningkatan ketahanan para pemain untuk berprestasi dalam partisipasinya terhadap latihan atau pertandingan.
Usaha - usaha tersebut ialah dengan melakukan beberapa tehap penelitian dan pengembangan.
     

Dasar - dasar pembinaan mental

    Para ahli Psikologi Olahraga bersama - sama dengan dokter , ahli didik dan pelatih dari berbagai negara sering mengadakan penelitian di bidang keolahragaan , dengan maksud menemukan ciri - ciri khas pada aspek - aspek pribadi selama mereka bertanding atau di luar pertandingan , untuk dijadikan sebagai dasar usaha peningkatan prestasi dimasa mendatang.
     Dari tinjauan Psikologis maka dapat dikemukakan adanya ciri - ciri atau aspek psikologis antara lain : Aspek intelegensia , aspek potensi dasar atau kemampuan pembawaan serta aspek kepribadian.

METODE PENILAIAN STRATEGI


metode penilaian strategi
 1. observasi bebas
 2. observasi tertulis 
 3. observasi dengan grafik
 4. observasi dengan film , video , dan gambar seri
 5. kombinasi dari cara - cara di atas
 6. tes khusus mengenai strategi , taktik dan keterampilan teknik
 

konsep strategi berdasarkan pengalaman pertandingan

Konsep strategi berdasarkan pengalaman pertandingan
 1. penilaian kemampuan individu / ganda dari pemain sendiri tentang analisis pertandingan
 2. penilaian tentang kemampuan pemain lawan
 3. kontrol alat dan tempat pertandingan , temperatur , waktu pertandingan
 4. penjelasan tentang perwasitan , bagaimana situasi pononton dan supporter
 5. pertimbangan macam kejuaraan yang sementara dihadapi
 6. pemondokan , waktu latihan , waktu istirahat , jarak pemondokan dari gedung pertandingan
 7. pertandingan menggunakan sistem gugur , setengah kompetisi , sehingga dapat diperhitungkan pembagian tenaga
 8. tegaskan konsep strategi yang akan dipakai sesuai dengan pertimbangan - pertimbangan atas beberapa taktik pendukung yang akan digunakan

pengetahuan strategi

pengetahuan stategi meliputi :
 1. pengetahuan tentang sasaran pokok yang ingin dicapai
 2. pengetahuan pokok tentang kemampuan taktik individu yang dapat dipakai dalam pertandingan
 3. pengetahuan tentang observasi , tes untuk penilaian tentang taktik yang akan mendukung strategi yang akan digunakan
 4. pengetahuan tentang tahap - tahap tindakan strategi
 5. pengatahuan tentang faktor - faktor indogen dan eksogen terhadapa strategi yang akan digunakan
 6. pengetahuan tentang korelasi antara strategi , taktik dengan kondisi fisik , teknik dan mental pemain
 7. pengetahuan tentang peraturan pertandingan : 
     a. tahu tentang rencana strategi yang konkrit batasnya
     b. tahu tindakan strategi individu / ganda 
     c. koreksi , intropeksi dan disiplin diri sendiri

pembentukan kesalahan - kesalahan teknik


pembentukan kesalahan - kesalahan teknik.
  a. fase informasi dan perbaikan :
1. memberikan pertandingan yang salah dan yang betul gerakannya secara demonstratif
2. jelaskan yang konkrit gambaran gerakan - gerakan itu dari lambat kecepatan
3. besarkan bedanya antara gerakan lama dan gerakan baru yang sulit dibedakan
4. latihlah bagian - bagian yang salah saja secara teratur dan sungguh - sungguh
5. pastikanlah kondisi latihan agar tak dapat menjalankan gerakan yang salah
6. pelatih memberi contoh pelan - pelan kecepatan tempat gerakan - gerakan yang salah saja , kemudian koreksi lah pada tiap individu secara teliti
  
  b. fase pengembangan koreksi kesalahan - kesalahan teknik ( stagnation of skill ) :
1. rubahlah teknik yang salah itu dari sedikit demi sedikit , waktunya lama dan jangan bertanding dulu ingat akan bebannya mengenai intensitasnya , volume , frekuensi , recovery , irama , terutama ulangannya harus banyak
2. keterampilan teknik yang telah di bongkar semua supaya tidak berfungsi lagi dalam pertandingan , gerakan yang baru ( betul ) distabilkan - diotomatiskan latihan lama - konstan dan terus menerus . Prestasi tidak tetap dalam masa perubahan ini. tanamkan kepercayaan diri , dan latihan pembetulan mungkin makan waktu lama , beban medium  - sub maksimal - bertanding sedikit saja
3. tingkatan intensitas latihan mengenai beban latihannya. Disini harus dihilangkan rasa ketakutan , hasil teknik yang baik sudah dapat diobservasi.

sebab - sebab kesalahan menjalankan teknik

kesalahan - kesalahan menjalankan teknik bisa di akibatkan oleh :
1. pemain mempunyai bayangan gerakan yang salah , karena tidak jelas penerimaan penjelasan dari pelatihnya
2. menerima keterangan yang salah dari pelatih sendiri dan tidak bisa mengontrol gerakan - gerakan yang semestinya
3. kurang dalam pembentukan fisiknya
4. karena pemain punya rasa takut
5. otomatis gerakan lama yang salah mempersulit gerakan yang baru yang sedang dipelajari
6. salah karena alat / tempat latihan tidak sama dengan yang dipakai dipertandingan

kecepatan tercapainya penguasaan teknik secara baik dan otomatis


kecepatan tercapainya penguasaan teknik secara baik dan otomatis bagi pemain itu tergantung dari :
1. ulangan latihannya bagaimana ( irama dan frekuensi ) 
2. kemampuan konsentrasi latihan dapat tahan lama atau tidak
3. intelegensi , keaktifan kontrol dari gerakan - gerakan dalam latihan

tindakan - tindakan melatih teknik yang benar

tindakan - tindakan melatih teknik yang baik urutannya sebagai berikut :
1. menguasai teknik dasar dalam kondisi yang mudah dan sederhana
2. menaikan tempo dan frekuensi gerakan (1) dengan mengggunakan kekuatan , kecepatan , koordinasi yang lebih sulit dan sebagainya yang bertujuan untuk mendapatkan stamina dan irama gerakan yang baik
3.latihan = (2) , hanya kondisi - kondisi luar yang langsung mempengaruhi latihan dipersukar , misalnya bermain 1 lawan 2 , pakai baju beban dan sebagainya
4. penambahan faktor kesukaran berlatih lagi yang sifatnya lebih kompleks
5. pengontrolan penguasaan teknik baik dalam pertandingan diobservasi maupun dengan tes - tes teknik yang sesuai dengan maksud dan tujuannya.

Kamis, 09 Mei 2013

ciri - ciri gerakan otomatis


1. harus menggambarkan kurva waktu - frekuensi dan hasil yang konstan
2. tak ada gangguan yang berarti apabila menghadapai situasi yang berbeda - beda
3. gejala fisiologis dan psikologis harus konstan.

proses belajar gerakan teknik


proses belajar gerakan teknik umumnya melalui gase :
 1. mempelajari gerakan keseluruhan secara kasar koordinasinya
 2. mempelajari koordinasi gerakan keseluruh secara teliti
 3. menitik beratkan kunci - kunci gerakan bagian keseluruhan
 4. harys sydah menguasai gerakan keseluruhan yang efektif
 5. di kontrol dalam pertandingan - pertandingan
 6. kekurangan 0 kekurangan pada (5) disempurnakan
 7. gerakan - gerakan yang sempurna secara otomatis harus dikuasai dan di praktekkan lagi dalam pertandingan


karakteristik trayek bola


dengan berperannya pergelangan tangan pada teknik pukulan , maka sudut bola dan sudut daun raket dengan arah ayunan akan menghasilkan trayek bola atau jalannya bola secara tersendiri dan sukar diterka . Geseran angin pada bulu dari bola cukup besar segingga trayek bila lob tidak berbentuk parabola simetris , demikian juga bola setengah smash tidak lurus trayeknya dan membentuk berbagai trayek parabola sesuai kerasnya pukulan.

Sewaktu akan memukul bila melakukan gerakan ayunan tangan dan raket , kenyataan ayunan ini dapat dikendalikan sewaktu terjadi sentuhan daun raket dan bila ( impact ) dan menghasilkan trayek bola dengan berbagai bentuk para bola  sesuai dengan kerasnya sentuhan yang terjadi.
1. Tanpa sodokan
bila pada saat daun raket menyentuk bila, raket dibiarkan pasif, maka bola akan memantul ke atas sebentar sampai pengaruh pantulan hilang kemudian mengikuti hukum gaya tarik bumi jatuh ke bawah.

2. Dengan sodokan ke depan
pada saat raket menyentuh bola, memutar kepala kok berbalik ke muka. bila sodokan cukup kuat, kepala kok akan berputar dua atau tiga kali. kok akan berhenti berputar bila kekuatan gaya yang mempengaruhinya hilang, dan kok kemballu pasif jatuh ke bawah.

3. Dengan sodokan kesamping
Raket disodok ke samping kanan atau kiri, dan cara ini lebih aman terhadap risiko raket menyentuh bibir net.  Oleh karena gerakan raket ke samping, maka kok akan berputar ke samping juga dalam keadaan tidak teratur, melintasi bibir net pada posisi sejajar dengan lantai dan masih tetap berputar, sampai tenaga peintir (spin) itu hilang. Bola dalam keadaan demikian ini sangat sukar untuk ditip atau di net kembali karena lawan harus cermat mengawasi posisi bola yang sedang berputar.

4. Dengan tarikan ke belakang
Bila raket ditarik (hentak) ke belakang , maka kepala kok akan berbalik menghadap ke belakang , terus membalik membawa badan kok berputar sampai gaya yang mempengaruhinya hilang, setelah itu kok akan menghadap ke bawah dan jatuh. bila sudut yang terbentuk antara bidang datar daun raketdan trayek bila terlalu tegak, maka kok tidak  ke depan tapi bergerak ke samping atau ke belakang menyebabkan tersangkutnya di net atau jatuh di bidang sendiri.

5. Jenis pukulan di lihat dari trakyeksi bola
  1.servis pendek
  2. flik servis
  3. servis setenga tinggi
  4. servis tinggi
  5. drive drop shot
  6. drive datar
  7. under arm drop shot
  8. chopped
  9. smash
  10. stengah smash
  11. lob menyerang


POLA -POLA SERANGAN

Setelah menguasai cara kerja kaki di lapangan , dan berbagai jenis pukulan maka keduanya harus dirangkaikan menjadi pola dalam berbagai variasi pukulan untuk merusak posisi lawan yang kemudian kita akhiri dengan suatu pukulan yang mematikan. beberapa pola - pola yang disusun berdasarkan pertimbangan mekanika gerak :
1. kombinasi lob - chop lurus
2. kombinasi lob - chop silang
3. kombinasi lob - smash
4. kombinasi chop - net
5. kombinasi lob - chop - smash
6. kombinasi lob - chop - net
7. kombinasi lob - drop - smash - net
8. kombinasi lob - drop shot - net
9. kombinasi pengembangan selanjutnya

Selasa, 07 Mei 2013

Pukulan dengan ayunan di atas kepala

        Pukulan dengan ayunan di atas kepala adalah jenis pukulan yang dianjurkan dalam teknik bulutangkis modern seperti :
1. Pukulan lob tinggi ( back hand , fore hand )
2. Lob menyerang ( back hand . fore hand )
3. Chopped ( back hand , fore hand )
4. Drop shot ( back hand , fore hand )
5. Pukulan smash ( back hand , fore hand )

Pukulan Drive

Pukulan Drive adalah pukulan yang biasa digunakan untuk menekan lawan atau untuk tidak memberikan kesempatan kepada lawan mendapatkan bola - bola yang melambung sehingga lawan tidak mendapatkan kesempatan menyerang dengan pukulan overhead.

Under Hand Lob dan prinsip dalam permainan net

     Under Hand Lob adalah pukulan yang dilakukan dengan cara under hand menghasilkan bola lob , dan hal ini dilakukan terhadap bola yang datang dari atas berada di muka badan dan tingginya tidak lebih dari bahu.
     Pukulan Under Hand Drop dilakukan pada pengembalian bola smash dari lawan atau dalam keadaan terpaksa dimana posisi kita telah ketinggalan.

     Beberapa prinsip dalam permainan net adalah :
1. Bola harus diambil di atas ( setinggi mungkin )
2. Lambungan bola harus serendah mungkin
3. Jatuhnya bola harus serapat mungkin dengan net

Sistematis pukulan dalam permainan bulutangkis

    Secara sistematis pukulan dalam permainan bulutangkis dapat diuraikan sebagai berikut:
I. Pukulan dengan ayunan raket dari bawah :
   1. Servis pendek ( back hand, fore hand)
   2. Servis tinggi/panjang
   3. Servis kejut ( back hand, fore hand)
   4. Lob (under hand lob : back hand , fore hand)
   5. Klutik atau netting ( back hand , fore hand)

II. Pukulan dengan ayunan raket datar:
   1. Datar ke net ( drive chopped : back hand , fore hand)
   2. Datar menjatuh ( drive drop shot : back hand , fore hand)
   3. Datar lurus ( back hand , fore hand)
   4. Datar menyilang ( back hand , fore hand)

III. Pukulan dengan ayunan raket di atas kepala :
   1. Lob tinggi ( back hand , fore hand)
   2. Lob menyerang ( back hand , fore hand)
   3. Dropshot ( back hand , fore hand)
   4. Chop ( back hand , fore hand)
   5. Smash / tancap ( back hand , fore hand)

    Semua jenis pukulan tersebut dapat dilakukan dengan dua cara : back hand dan fore hand , kecuali servis tinggi.
    Tempo permainan : waktu konsentrasi manusia terbaik adalah 3 detik sesudah aba - aba siap. Melakukan servis pendek pada saat konsentrasi lawan  sedang memuncak akan merugikan diri sendiri.
   

Minggu, 05 Mei 2013

berbagai cara pegangan raket ( grip)


1.pegangan campuran ini didalam bermain pisisi raket tidak tetap, disesuaikan dengan posisi bola terhadap  badan. jika bola disebelah kiri , ibu jari digeser ke bidang(a) dan pegangan berubah menjadi back hand grip. setelah memkul kembali lagi pada posisi dasar.
 Pegangan campuran ( Combination grip )

2.ibu jari menghadap bidang (a) penuh, posisi ini menghasilkan tenaga dan ayunan kuat terhadap pukulan back hand dan serobotan kiri depan net. sulit mengembalikan bola yang datang tiba - tiba di sebelah kanan antara pinggang dan bahu.

3. pegangan ini hampir sama sama dengan pegangan kombinasi , tetapi disini raket dipegang statis atau tidak berubah . kualitas pukulan baik dan mantap, akurasi pukulan tinggi terutama bola disebelah kanan.

4. pengangan ini dikenal di Eropa dan amerika (dahulu). sikap raket berhadapan lurus dengan net, sehingga pukulan dapat dilakukan keras dan arahnya sukar diduga.



cara pegangan raket

pertama - tama yang perlu di perhatikan pemain yang baru mulai bermain bulutangkis adalah cara memegang raket. kesalahan didalam cara memegang raket ini sangat sulit untuk diperbaiki. disamping itu cara memegang raket akan membentuk tupe permainan seseorang. yang umum dikenal orang cara pegangan raket dibagi menjadi beberapa macam saja yakni :
1. pegangan geblek kasur ( american grip)
2. fore gand grip
3. back hand grip
4. combination grip

karakteristik jalannya bola

misalnya bola merk A jika dismash jalannya bola lurus dan cepat, tetapi merk lain yang jika dismash, jalannya bola agak lengkung dan seperti ada udara yang menahannya. Ada bola yang pelintir di atas net dan ada pula yang tidak bisa.

fungsi pergelangan tangan

pergelangan tangan merupakan pusat dari segalanya didalam melakukan suatu pukulan,baik arah pukulan , daya pukulan gerakan tipuan maupun didalam merahasiakan gerakan awalan yang disertai dengan posisi badan yang tepat.

posisi badan terhadap bola

menjadi hukum dasar dalam permainan bulutangkis bahwa posisi badan harus berada di belakang bola , dan bola di pukul pada titik kulminasi setinggi mungkin dengan menempatkan posisi badan dengan akurat. memukul bolanya,bola berada tepat di atas depan kepala kita.

pengetahuan tentang memilih raket dan snaar yang baik

pengetahuan tentang memilih raket dan snaar yang baik ternyata menghasilkan pukulan yang lebih keras dan mantap,demilkian pula bola yang kualitasnya lebih baik lebih mudah dapat dikontrol dan diarahkan menurut kemauan si pemukul. itu di pukul dengan asal-asalan atau dengan akurat akan menghasilkan pukulan yang lebih baik dari pada dengan raket yang biasa-biasa saja.

unsur fisik dalam badminton

prinsip latihan dengan beban...
salah satu faktor utama yang menghasilkan peningkatan prestasi adalah cara berlatih fisik lebih disempurnakan. kekuatan dapat dipertinggi dengan mengangkat beban yang terdiri dari bahan - bahan apa saja. hasil terakhir adalah penambahan kekuatan yang pengaruhnya besar terhadap prestasi olahraga bila hal ini di kerjakan terarah dan sesuai kebutuhan cabang olahraga yang bersangkutan.
keumtungan penggunaan barbell adalah karena beban yang diangkat oleh atlit dapat ditambah dalam jumlah kecil sebanding dengan penambahan kekuatan. hanya jika beban yang diangkat dalam latihan secara sistematis ditambah, maka akan tercapai potensi kekuatan maksimal didalam waktu singkat.
prinsip latihan beban yang diggunakan pada angkat besi untuk menambah kekuatan, juga dilakukan pada olahraga bulutangkis dimana perbaikan kondisi diinginkan. latihan iterval yang dilakukan merupakan suatu bentuk latihan beban. variasi pada jarak lari atau angkatan beban dengan waktu istirahat di antara kegiatan terseut adalah merupakan alat untuk beban tubuh.
pelatih harus mengetahui bahwa pemain tidak memiliki kondisi yang baik untuk bekerja berat pada hari-hari pertamaberlatih. untuk mendapatkan kondisi fisik yang baik maka harus melauliu proses conditioning yang bertingkat, dimana penekanan beban fisik bertambah dalam intensitas jika kondisi fisik bertambah baik. penambahan bertingkat ini menghasilkan konsekuensi fisiologis yang memperbaiki prestasi.
jika tekanan dilakukan terhadap tubuh dalam bentuk beban yang berat yang harus diangkat, maka penyesuaian terhadap tekanan menghasilkan penambahan kekuatan.